Berita Olahraga Terkini - Aksi tidak terpuji yang dilakukan Patrice Evra ternyata mengundang pernyataan dari mantan pelatih Timnas Prancis, Raymond Domenech. Menendang fans tak ubahnya Evra sudah membunuh karier.
Insiden tendangan kungfu saat Olympique Marseille bertandang ke markas Vitoria Guimaraes, Estadio D. Afonso Henriques, Jumat (3/11/2017) dinihari, bukan hanya berbuah larangan satu kali pertandingan. Mantan pemain Manchester United itu juga mencatatkan rekor buruk sebagai pemain yang terkena kartu merah sebelum memulai pertandingan.
Domenech dalam wawancara dengan L'Equipe TV mengaku heran dengan tindakan Evra. "Sebelumnya dia tidak pernah bertingkah seperti itu. Dia tidak punya kecenderungan untuk bunuh diri. Tapi sekarang, dia sedang membunuh kariernya."
"Di waktu yang sulit dia bertindak sebagai bos. Dia memainkan sesuatu yang penting di kamar ganti. Tapi sekarang akhirnya semua terbuka. Ini soal mental. Dia tahu ini sudah berakhir dan tidak akan bermain lagi," sambungnya.
"Saya tidak akan memuji prilaku itu, tapi saya bisa memahaminya. Dia berpikir tak terkalahkan dan ingin bertarung dengan semua pendukung."
Pernyataan Domenech ini terkesan menyudutkan Evra. Bisa dimaklumi, sebab Evra dan Domenech pernah terlibat 'perang' ketika Prancis tampil di Piala Dunia 2010. Ketika itu Evra adalah kapten timnas Les Bleus dan sempat berseberangan pendapat dengan Domenech sampai akhirnya Prancis tersingkir.
0 comments:
Post a Comment