SENANGPOKER AGEN POKER TERPERCAYA - Ada yang berbeda dengan pola serangan Kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) dalam serangan ke Mapolda Sumut di banding beberapa aksi sebelumnya. Mereka tidak menggunakan bom panci, melainkan dengan pisau yang ditusukkan ke anggota polisi.
Polri mengatakan, sebenarnya tidak ada yang berubah dari pola serangan kelompok ini. Mereka beraksi sesuai dengan imbauan Bahrun Naim yang disebut berada di Suriah.
"Itu kan ada imbuan dari Bahrun Naim dari Suriah," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat dihubungi detikcom, Senin (26/6/2017).
Kata Setyo, Bahrun Naim menyuruh jaringannya untuk melakukan penyerangan terhadap yang mereka sebut sebagai thogut. Soal senjata, ada jenis senjata yang dianjurkan Bahrun Naim.
"Kalau punya bom pakai bom, kalau nggak punya bom pakai senpi, kalau nggak punya senpi pakai pisau," ujarnya.
"Sekarang bahan peledak kan kita perketat, senpi kita perketat. Pisau bebas. oleh sebab itu, mungkin mereka tidak punya bom atau senpi, ya pakai itu (pisau)," imbuhnya.
Seperti diketahui, penyerangan terhadap anggota Polri di pos jaga Polda Sumut terjadi pada Minggu (25/5) sekitar pukul 03.00 WIB. Seorang anggota Polri pos jaga meninggal dunia dalam insiden itu.
Sementara itu, seorang pelaku berinisial AR tewas dan pelaku SP kritis. Dalam pengembangannya, 5 orang yang diduga terkait jaringan pelaku ditangkap hari itu juga dan masih menjalani pemeriksaan.
0 comments:
Post a Comment