SENANGPOKER AGEN POKER TERPERCAYA - Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) meyakini bahwa kebijakan sekolah delapan jam dari Senin hingga Jumat bakal melahirkan generasi bodoh. Pasalnya, para peserta didik diyakini bakal memubadzirkan waktu untuk bermain pada hari libur, Sabtu dan Minggu.
"PERGUNU menilai penerapan kebijakan pemberlakuan lima hari sekolah akan melahirkan banyak mudarat, akibatnya akan lahir generasi bodoh," ujar Ketua umum PP PERGUNU Asep Saifuddin Chalim dalam keterangan persnya, Kamis (13/7/2017).
Dia menambahkan, lingkungan luar saat ini sangat sulit dikendalikan, mudah sekali memengaruhi anak usia sekolah untuk terjerumus perilaku amoral, karena pengaruh handphone, media sosial, tontonan televisi, serta game digital.
Selain itu, PP PERGUNU menilai kebijakan yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan itu akan berdampak pada cost operasional naik tinggi, serta membuka peluang sekolah melakukan pungutan berlebihan kepada orangtua siswa untuk menutupi operasional.
Karena, lanjut dia, dengan jam kerja yang ditambahkan setiap hari, bagi sekolah swasta akan berakibat pada penambahan tenaga pendidik dan kependidikan. "Selain itu, akan ada biaya untuk pengadaan makan siang bagi anak dan guru, sehingga akan membebankan ekonomi orangtua peserta didik," katanya.
0 comments:
Post a Comment