Perseteruan China dan Korsel Berakhir dan Sepakat Berdamai

Perseteruan China dan Korsel Berakhir dan Sepakat Berdamai

Berita Internasional - Korea Selatan (Korsel) dan China sepakat untuk bekerja dengan cepat guna menormalisasi hubungan bilateral keduanya. Hubungan kedua negara sempat buntu akibat penyebaran sistem anti rudal THAAD milik Amerika Serikat (AS). 

Instalasi sistem anti rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) milik AS telah merusak kepentingan bisnis perdagangan serta bisnis Korsel dan China. China meyakini radar kuat THAAD dapat digunakan untuk melihat ke dalam wilayahnya. Sementara Korsel dan AS berulang kali mengatakan bahwa THAAD hanya berfungsi untuk mempertahankan diri dari ancaman rudal yang terus meningkat dari Korea Utara (Korut).

"Kedua belah pihak berbagi pandangan bahwa penguatan pertukaran dan kerja sama antara Korea dan China melayani kepentingan bersama mereka dan setuju untuk segera melakukan pertukaran dan kerja sama di semua wilayah kembali pada jalur pembangunan normal," kata kementerian luar negeri Korea Selatan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (31/10/2017) .

Presiden Korsel Moon Jae-in akan mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela pertemuan puncak negara-negara Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Vietnam pada 10-11 November, kata seorang pejabat istana presiden Korsel dalam sebuah pertemuan briefing terpisah.

Sementara dalam sebuah pernyataan yang terkoordinasi, kementerian luar negeri China mengatakan kedua negara telah sepakat untuk mengembalikan relasi mereka ke jalur yang normal "sebelumnya".

"Korea Selatan mengakui kekhawatiran China atas masalah THAAD dan memperjelas bahwa penggelaran tersebut tidak ditujukan ke negara ketiga dan tidak membahayakan kepentingan keamanan strategis China," kata kementerian luar negeri China.

"China mengulangi penolakannya terhadap pengerahan THAAD, namun mencatat posisi Korea Selatan dan berharap Korea Selatan dapat menangani masalah ini dengan tepat," tambahnya.

Awal bulan ini, Korsel dan China sepakat untuk memperbarui perjanjian pertukaran mata uang senilai USD56 miliar, sementara maskapai penerbangan China dilaporkan berencana untuk mengembalikan rute penerbangan ke Korsel.

Sebagai bagian dari upaya untuk pemulihan hubungan, kedua negara baru-baru ini mengadakan perundingan tingkat tinggi, yang dipimpin oleh Nam Gwan-pyo, wakil direktur keamanan nasional Korsel, dan Kong Xuanyou, asisten menteri luar negeri China, yang memimpin pada kesepakatan hari Selasa .

"Kedua Pihak sepakat untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama strategis dalam menghadapi program nuklir dan rudal Korut," kata pernyataan tersebut.

Pyongyang telah melakukan program pengujian rudal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa bulan terakhir, dan juga uji coba nuklir terbesarnya pada awal September. Hal ini membuat marah sekutu utamanya China dan memberikan sanksi lebih jauh dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan AS.
Share:

Nato Ketakutan Karena Jangkauan Rudal Korut Bisa Sampai ke Eropa

Nato Ketakutan Karena Jangkauan Rudal Korut Bisa Sampai ke Eropa

Berita Internasional - Sekretaris Jenderal (Sekjen) North Atlantic Treaty Organization (NATO) Jens Stoltenberg memperingatkan bahwa anggota NATO di Eropa dalam bahaya. Musababnya, rudal Korea Utara (Korut) sekarang bisa menjangkau Eropa.

Peringatan itu disampaikan menjelang kunjungannya ke Jepang dan Korea Selatan. Namun, dia optimistis bahwa aliansi militer NATO memiliki kemampuan untuk menanggapi ancaman apapun, termasuk rudal Pyongyang.

”Kami menyadari bahwa Eropa juga telah masuk jangkauan rudal (Korea Utara), dan negara-negara anggota NATO sudah dalam bahaya,” kata Stoltenberg kepada surat kabar Yomiuri Shimbun pada hari Minggu. 

”NATO telah melindungi negara-negara anggotanya dari ancaman rudal balistik melalui pencegahan, namun diperlukan upaya diplomatik untuk menemukan solusi damai terkait konflik tersebut,” ujar dia.

”NATO memiliki kemampuan dan tekad untuk menanggapi ancaman dan agresor apapun,” papar Stoltenberg dalam sebuah wawancara terpisah dengan Jiji Press. ”Tidak ada sekutu NATO dan tentu saja NATO tidak menginginkan perang. Itu akan menjadi bencana.”

Pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara ini akan mengunjungi Jepang pada hari Senin (30/10/2017) dan Selasa besok di mana dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Menteri Pertahanan Itsunori Onodera. Kepala NATO juga akan mengunjungi pangkalan angkatan laut Jepang di Yokosuka sebelum melakukan perjalanan ke Korea Selatan.

Aliansi militer itu memang tidak terlibat langsung dalam upaya menyelesaikan krisis Korea Utara yang sedang berlangsung, namun sepenuhnya mendukung sekutunya di wilayah tersebut, dan Amerika Serikat telah berjanji untuk melindungi sekutunya.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis, dalam sebuah kunjungan ke Korea Selatan pada hari Sabtu, telah bersikap tegas atas responsnya terhadap ancaman serangan Pyongyang. 

”Jangan salah, serangan ke Amerika Serikat, atau sekutunya, akan dikalahkan. Dan penggunaan senjata nuklir apapun akan disambut dengan respons militer besar yang efektif dan luar biasa,” kata Mattis.

CIA telah memperingatkan bahwa Korea Utara butuh beberapa bulan lagi untuk mampu meluncurkan serangan nuklir ke wilayah daratan AS. Tapi, pemerintah Presiden Donald Trump berjanji untuk mencegah hal itu terjadi.
Share:

Jatuhkan Ribuan Bom, Inggris Klaim Tidak Ada Korban Sipil

Jatuhkan Ribuan Bom, Inggris Klaim Tidak Ada Korban Sipil

Berita Internasional - Analisis baru mengungkapkan bahwa Angkatan Udara Inggris (RAF) telah menjatuhkan lebih dari 3.400 bom di sejumlah basis ISIS di Suriah dan Irak. Inggris pun mengklaim tidak ada bukti jika serangan udara Inggris membunuh atau melukai warga sipil.

Inggris meluncurkan kampanye udara melawan ISIS di Irak pada tahun 2014 dan Suriah pada bulan Desember 2015. Analisis oleh surat kabar 'i' menunjukkan bahwa sampai September tahun ini pasukan Inggris telah menjatuhkan setidaknya 3.482 bom dan rudal di kedua negara. Itu termasuk 2.089 bom pintar Paveway IV dan 486 rudal Brimstone yang lebih akurat yang dijatuhkan oleh jet-jet tempur Typhoon dan Tornado

Pemerintah menggambarkan Brimstone sebagai senjata paling akurat yang bisa ditembakkan oleh pesawat terbang. Sebuah perkiraan konservatif menaksirnya masing-masing seharga £ 100.000. Bom Paveway IV yang lebih berat diperkirakan menghabiskan biaya £ 30.000 dan Hellfire, senjata andalan armada drone Reaper, harganya masing-masing £ 71.300.


"Kami tidak memiliki bukti bahwa serangan RAF telah menyebabkan korban sipil. Kami menyadari tantangan yang dihadapi oleh pilot koalisi dalam pertempuran perkotaan yang dekat melawan musuh teroris yang kejam yang menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia," kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan kepada surat kabar tersebut.

Klaim itu pun diperdebatkan oleh Airwars, sebuah kelompok kampanye yang memantau dampak serangan udara koalisi. Kelompok ini memperingatkan posisi RAF didasarkan pada pengamatan dari udara dan bukan laporan saksi mata dari lapangan.

"Mengingat bukti bahwa anggota koalisi non-Amerika bertanggung jawab atas kematian warga sipil, adalah kewajiban bagi negara-negara yang aktif dalam kampanye tersebut karena Inggris bersikap transparan mengenai apa yang terjadi setelah mereka menjatuhkan bom di Irak dan Suriah," kata kelompok itu seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (28/10/2017).

Menteri Pertahanan Sir Michael Fallon mengisyaratkan adanya perubahan dalam operasi Inggris pada hari Senin setelah kelompok teroris ISIS kehilangan bentengnya di Raqqa, Suriah. Pasukan Inggris akan diperintahkan "di luar garis" untuk melakukan tugas "perlindungan jarak dekat" ke Pangkalan Udara Al-Asad di Irak utara.
Share:

Terlalu Keras Terhadap Rohingya, AS Hentikan Bantuan ke Militer Myanmar

Terlalu Keras Terhadap Rohingya, AS Hentikan Bantuan ke Militer Myanmar

Berita Internasional - Amerika Serikat (AS) menuturkan mereka akan menghentikan bantuan kepada militer Myanmar. Penghentian bantuan ini adalah respon terbaru AS atas tindakan keras militer Myanmar terhadap etnis Rohingya.

Menurut keterangan Kementerian Luar Negeri AS, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (25/10), mereka akan menarik program bantuan militer untuk unit dan petugas keamanan Myanmar yang terlibat dalam operasi di negara bagian Rakhine utara. 

Penghentian bantuan ini membuat peran AS di militer Myanmar semakin minim. Sebelumnya AS juga telah memutuskan untuk memberlakukan embargo senjata kepada Myanmar, akibat dari tindakan terlalu keras terhadap Rohingya.

Kemlu AS menyatakan mereka sedang mempertimbangkan sanksi baru terhadap Myanmar. Salah satunya, sanksi berdasarkan Undang-Undang Global Magnitsky.

”Kami mengungkapkan keprihatinan kami yang paling serius dengan kejadian baru-baru ini di negara bagian Rakhine di Myanmar dan kekerasan yang menyakitkan yang dilakukan terhadap Rohingya dan komunitas lainnya,” kata Kemlu AS, kemarin.

“Sangat penting bahwa setiap individu atau entitas yang bertanggung jawab atas kekejaman, termasuk aktor non-negara dan warga negara, bertanggung jawab,” sambungnya.

Ratusan ribu warga muslim Rohingya telah meninggalkan Rakhine, Myanmar, sejak akhir Agustus lalu ketika serangan gerilyawan Rohingya memicu respons militer yang ganas. Warga Rohingya yang tidak bersalah menuduh pasukan keamanan negara tersebut melakukan pembakaran, pembunuhan dan pemerkosaan.
Share:

Jadwal Liga Champions Untuk Minggu Depan

Jadwal Liga Champions Untuk Minggu Depan

Berita Olahraga Terkini - Pekan keempat Liga Champions 2017/18 bakal berlangsung minggu depan. Manchester United (MU), Manchester City, Paris Saint-Germain (PSG), Barcelona, dan Besiktas hanya butuh satu poin tambahan untuk lolos ke fase gugur.

Di Grup A Liga Champions, MU akan menjamu klub asal Portugal di Old Trafford Stadium, 31 Oktober mendatang. Hasil imbang sudah cukup meloloskan tim besutan Jose Mourinho itu lolos dari fase grup.

Setan Merah, julukan MU, sudah tiga kali menjamu Benfica di Old Trafford. Nemanja Matic dan kawan-kawan meraih dua kemenangan dan sekali hasil imbang.

Tim asal Inggris lainnya, Chelsea akan menantang AS Roma di Stadio Olimpico. AS Roma tak boleh dipandang sebelah mata setelah mereka berhasil menahan imbang Chelsea di London.

Laga tak kalah seru bakal terjadi di Stadio San Paolo. Napoli akan menghadapi pemuncak klasemen Liga Inggris, Manchester City.

Ini menjadi laga berat bagi City untuk mencuri poin di kandang Napoli. Pasalnya, pada pertemuan terakhir yang berlangsung di Stadion San Paolo di ajang Liga Champions, 23 November 2011, Manchester City kalah 1-2 dari Napoli.

Lihat jadwal lengkap Liga Champions pekan depan di halaman selanjutnya :


31 Oktober 2017

Basel Vs CSKA Moskow

Manchester United Vs Benfica

PSG Vs Anderlecht

Celtic Vs Bayern Munchen

Atletico Madrid Vs Qarabag

AS Roma Vs Chelsea

Sporting CP Vs Juventus

Olympiakos Vs Barcelona

1 November 2017

Besiktas Vs AS Monaco

Sevilla Vs Spartak Moskow

Liverpool Vs Maribor

Napoli Vs Manchester City

Shakhtar Donetsk Vs Feyenoord

Porto Vs Leipzig

Borussia Dortmund Vs APOEL

Tottenham Hotspur Vs Real Madrid
Share:

Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi

Oxford Cabut Gelar Kehormatan Aung San Suu Kyi

Berita Internasional - Dewan Kota Oxford, Inggris, memutuskan untuk mencabut gelar kehormatan Freedom of Oxford yang diberikan kepada Aung San Suu Kyi. Pencopotan gelar itu dilakukan di tengah tudingan jika Myanmar telah melakukan pembersihan etnis Rohingya.

Pemimpin Dewan Kota Oxford, Bob Price mengatakan, ia mendukung langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menyingkirkan kehormatannya.

Ia mengatakan bahwa orang-orang sangat terkejut dengan situasi di Myanmar. Price menambahkan Suu Kyi tidak membicarakan kekejaman yang luar biasa itu saat berada di Inggris seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (4/10/2017).

Aung San Suu Kyi dipuji secara luas dan diberi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1991 sebagai pemimpin oposisi. Ia diberi gelar kehormatan Freedom of Oxford pada tahun 1997, saat dia ditahan sebagai tahanan politik oleh militer Myanmar.

Sebelumnya Universitas Oxford juga telah mencopot potret Aung San Suu Kyi, karena institusi yang sebelumnya memuji dia telah menarik dukungan mereka.


Potret Suu Kyi, yang lulus dari St Hugh's pada tahun 1967, telah tergantung di dekat pintu masuk perguruan tinggi sejak tahun 1999. 

Gambar tersebut dilukis oleh seniman Chen Yanning pada tahun 1997 dan merupakan milik suami Suu Kyi, Oxford don Michael Aris. Foto itu diberikan ke perguruan tinggi setelah kematiannya.

Tapi badan pemerintahan perguruan tinggi tersebut sekarang telah memutuskan untuk memindahkan potretnya dari tampilan publik dan menggantinya dengan lukisan Jepang, menurut catatan mahasiswa universitas The Swan.

Alasan pemindahan potret tidak jelas tapi datang hanya beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran dan kedatangan siswa baru.

St Hugh's College berkata: "Perguruan Tinggi menerima hadiah sebuah lukisan baru awal bulan ini yang akan dipamerkan untuk jangka waktu tertentu.

"Lukisan Aung San Suu Kyi telah dipindahkan ke tempat penyimpanan."

Myanmar sendiri telah menolak tuduhan kekejaman sistematis, mengatakan kepada dewan keamanan PBB bahwa "tidak ada pembersihan etnis dan tidak ada genosida di Myanmar".
Share:

RAJADOMINO

Total Pageviews